Oleh Ana Tiara
Sejenak, Jakarta dipenuhi para pecinta sepakbola, Zizou, begitulah panggilan sang pesepakbola dunia asal Prancis yang merupakan imigran itu yang begitu dicintai orang banyak itu. Tapi, ingatkah kita akan kenang-kenangan yang diberikannya kepada penonton pecinta sepakbola? Ya, dia menyeruduk pemain lawannya di medan pertandingan. Spekulasi berkembang di mana-mana. Ada yang bagus dan ada yang tidak bagus.
Oleh Ana Tiara
Sejenak, Jakarta dipenuhi para pecinta sepakbola, Zizou, begitulah panggilan sang pesepakbola dunia asal Prancis yang merupakan imigran itu yang begitu dicintai orang banyak itu. Tapi, ingatkah kita akan kenang-kenangan yang diberikannya kepada penonton pecinta sepakbola? Ya, dia menyeruduk pemain lawannya di medan pertandingan. Spekulasi berkembang di mana-mana. Ada yang bagus dan ada yang tidak bagus.
Marah... Begitulah jawabannya saat ditanya kenapa saat itu dia menyeruduk pemain lawannya dari Italia. Ya, dia marah saat dia diejek lawannya itu untuk tujuan marah sehingga konsentrasinya pecah saat pertandingan penentuan saat itu. Siapa yang tidak marah kalau ibunya direndahkan atau dirinya dicap sebagai anak teroris?
Marah... Salah satu bagian dari emosi ini memang paling sulit dikendalikan. Marah untuk kebaikan, sering digunakan untuk membenarkan tindakan kita yang memang sudah kita anggap benar itu. Tapi, melihat bentuk kemarahan, akan lebih baik untuk kita jika menelaahnya dulu baru bereaksi kemudian karena akibat dahsyat yang dihasilkannya tidak kurang bisa melebihi bom atom atau nuklir....
Marah adalah senjata ampuh untuk mengoyak-koyakkan pemikiran. Marah adalah jalan pintu syeitan yang dengan mudah mengalir di nadi-nadi pembuluh darah kita untuk mengaburkan apa yang sudah tertanam dengan baik. Marah adalah bentuk reaksi yang bisa menimbulkan reaksi lain, masih untung reaksi yang timbul membawa kebaikan, namun kalau sebaliknya bagaimana? Marah adalah salah satu bentuk reaksi yang diharapkan untuk menghancurkan umat oleh musuh-musuh Islam....
Setiap orang berhak marah? Rasulullah pun pernah marah saat melihat perempuan muslim berjilbab diganggu kafir Arab saat pakaian perempuan yang tertutup rapat itu dibuka ramai-ramai, kata sejarah yang saya pelajari begitu. Beliau marah, tapi penyaluran marah beliau untuk menyelamatkan umatnya dari segala sisi. Apa jadinya kita kalau marah hanya untuk ekspresi diri demi yang bernama kepuasan hati....
Hati adalah sebuah jendela tak bernama yang mempunyai tuan. Tuannya akan menggerakkannya semau dia membawanya. Kalau dia baik, insya Allah akan terbawa baik, kalau dia buruk, na’udzubillah....
Hati yang beku tidak akan bisa marah, takut, sedih, atau mencintai. Separah dan semudah itukah ungkapan “hati beku” kita berikan kepada seseorang? Semisal Zizou juga. Keputusan adalah proses penelaahan di dalam hati yang ditransmisikan ke otak lalu dialirkan ke pembuluh-pembuluh darah di semua nadi tubuh lalu kembali ke arteri hingga menuju jantung sebagai pusatnya dan berbuah reaksi. Sejauh mana Anda bisa menahan amarah Anda?
www.eramuslim.com
Wednesday, July 11, 2007
Jangan Marah....
Posted by Ikhwan Supriyana at 5:02 PM
Labels: Renungan Iman
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment